CARA MENGHILANGKAN MARAH
_*بِسْـــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِـــيْـــمِ*__اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ_Salam Sejahtera Buat kita semuau
Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang bagaimana yang harus kita lakukan ketika sedang marah?
Ok langsung saja kita baca bersama. Selamat membaca !!!
Marah
“Kemarahan adalah emosi yang dihasilkan dari kehidupan. Semua yang hidup pasti memiliki energi marah. Marah itu emosi yang sifatnya universal, bila tidak dikelola dengan baik berpotensi merugikan diri sendiri.”~ Djajendra
Marah itu mudah, tidak perlu sekolah untuk bisa marah, tidak perlu ada syarat apapun untuk bisa marah, tidak perlu ada pelatihan khusus untuk bisa marah. Marah itu emosi yang wajar, dan pasti dimiliki oleh semua mahkluk hidup. Jadi, semua yang hidup pasti bisa marah.
Diri yang sedang marah adalah diri yang sedang kalah dengan realitas yang dihadapinya. Jadi, marah itu ekspresi dari diri yang sedang kehilangan ketenangan dan ketegasan saat menghadapi kenyataan hidup.
Orang-orang yang cerdas emosi pasti menyadari bahaya dari emosi marah. Apalagi marah itu emosi yang sangat mudah terekspresikan, dan secara pasti menimbulkan dampak negatif.
*🗯️ APA YANG HARUS DILAKUKAN KETIKA MARAH ?*
‼️ Jika Seseorang mulai tersulut emosinya untuk MARAH, hal yang harus dilakukan untuk menahan atau meredakan kemarahan adalah :
*1⃣. Diam, Tidak Berkata Apa-apa.*
وَإِذَا غَضِبْتَ فَاسْكُتْ
"Jika engkau Marah, Diamlah."
(H.R Al-Bukhari dalam Adabul Mufrad, dishahihkan Syaikh Al-Albany Rahimahullah).
*2⃣. Mengingat-ingat Keutamaan yang Sangat Besar karena Menahan Amarah.*
*3⃣. Mengucapkan Ta’awwudz (A’udzu Billaahi Minasy Syaithoonir Rojiim.)*
▶️ Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم pernah melihat dua orang bertikai dan saling mencela sehingga timbul kemarahan dari salah satunya.
•> Kemudian Nabi Menyatakan :
"Aku sungguh tahu suatu kalimat yang bisa menghilangkan (Perasaan Marahnya) : A’udzu Billaahi Minasy Syaithoonir Rojiim."
(H.R Al-Bukhari dan Muslim).
*4⃣. Merubah Posisi : dari Berdiri menjadi Duduk, dari Duduk menjadi Berbaring.*
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ
"Jika Salah seorang dari kalian Marah dalam keadaan Berdiri hendaknya ia Duduk. Jika dengan itu Kemarahan menjadi Hilang (itulah yang diharapkan). Jika Masih belum Hilang, hendaknya Berbaring."
(H.R Abu Dawud).
☀️ Faidah :
Hadits yang Menyatakan bahwa jika Seseorang Marah hendaknya Berwudhu, Dilemahkan oleh sebagian Ulama, di antaranya Syaikh Al-Albany dalam Silsilah Al-Ahaadits Ad-Dhaifah no 582.
📚 Dikutip dari Buku 40 HADITS PEGANGAN HIDUP MUSLIM
(Syarh Arbain AnNawawiyah).
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
•••
_ingin Berlangganan Tausiyah Harian,,,,_
______________________________
_
-----------------------------------
*📡FB*
https://m.facebook.com/mrezasofanalsaryaman/?ref=bookmarks
*🌐instagram*
https://www.instagram.com/muhamadrezabinuntung/
*“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.”*
[HR. Muslim no. 1893]
_Semoga bermanfaat ya,,,,,_
*Jaza kumullah Khairan Kattsiran*
┈┈•••○○❁🌿❁○○•••┈┈
أين نحن من هؤلاء الرجال؟
BalasHapusDI MANAKAH KEDUDUKAN Kita JIKA DIBANDINGKAN Dengan PARA IMĀM AGUNG INI?
ﻗﺎﻝ ﺳﻔﻴﺎﻥ ﺑﻦ ﻋﻴﻴﻨﺔ : ﻻ ﺗﻜﻦ ﻣﺜﻞ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺴﻮﺀ، ﻻ ﻳﺄﺗﻲ ﺣﺘﻰ ﻳُﺪﻋَﻰ .
📚 ﺍﻟﺘﺒﺼﺮﺓ ﻻﺑﻦ ﺍﻟﺠﻮﺯﻱ ، ج ١ ، ص ١٣٧ 📚
Imām Sufyān bin 'Uyainah rahimahuLlāh berkata:
"Janganlah engkau menjadi seperti seorang budak yang buruk perangainya, yang tak akan datang kecuali setelah dipanggil".
[ At-Tabshirah ]
ﻗﺎﻝ ﺳﻔﻴﺎﻥ ﺍﻟﺜﻮﺭﻱ : ﻣﺠﻴﺌﻚ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻗﺒﻞ ﺍﻹﻗﺎﻣﺔ ﺗﻮﻗﻴﺮ ﻟﻠﺼﻼﺓ
📚 ﻓﺘﺢ ﺍﻟﺒﺎﺭﻱ ﻻﺑﻦ ﺭﺟﺐ ، ج ٣ ، ص ٥٣٣ 📚
Imām Sufyān ats-Tsauriy rahimahuLlāh berkata:
"Kedatanganmu menuju tempat shalat sebelum iqāmah dikumandangkan itu merupakan penghormatan terhadap shalat".
[ Fath-ul Bāriy Li-bni Rajab ]
ﻗﺎﻝ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺍﻟﺘﻴﻤﻲ: ﺇﺫﺍ ﺭﺃﻳﺖ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻳﺘﻬﺎﻭﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﻜﺒﻴﺮﺓ ﺍﻷﻭﻟﻰ ﻓﺎﻏﺴﻞ ﻳﺪﻙ ﻣﻨﻪ .
📚 حلية الأولياء ، ٤ ، ص ٢٣٢ 📚
Imām Ibrāhīm At-Taymiy rahimahuLlāh berkata:
"Ketika engkau melihat seseorang menyepelekan takbīratul ihrām bersama imām, maka basuhlah tanganmu darinya".
[ Hilyat-ul Auliya' ]
ﻛﺎﻥ ﻭﻛﻴﻊ ﺑﻦ ﺍﻟﺠﺮﺍﺡ ﻳﻘﻮﻝ : ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺪﺭﻙ ﺍﻟﺘﻜﺒﻴﺮﺓ ﺍﻷﻭﻟﻰ ﻓﻼ ﺗﺮﺝُ ﺧﻴﺮﻩ .
📚 ﺷﻌﺐ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ البيهقي ، ج ٣ ، ص ٧٤ 📚
Adalah imām Wakī' bin al-Jarrāh rahimahuLlāh, beliau berkata:
"Siapa yang tidak mampu menggapai waktu takbīratul ihrām bersama imām, janganlah kau harapkan kebaikan dari dirinya".
🍁Syu'ab-ul Īmān🍁